KERATON 
YOGYAKARTA
Keraton ogakarta 
adalah tempat
bersejarah yang di tinggalkan oleh Palawan-pahlawan kita yang sejak dulu
 telah
membela Negara tercinta kita,  keratin ini
merupaka istana resmi kesultanan Ngayogyakarta 
Hadiningrat yang kini berlokasi di  kota 
Yogyakarta,Daerah Istimewa Yogyakarta
Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi 
bagian Republik
Indonesia pada tahun1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi 
sebagai
tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan 
tradisi
kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu 
objek
wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum 
yang
menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian
 dari
raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi 
bangunannya,
keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana jawa  yang
 terbaik, memiliki balairung-balairung
mewah dan lapangan serta paviliun yang luas. keraton dibangun dengan 
konsep
kosmologi jawa yakni alam terbagi menjadi 3 bagian yakni atas sebagai 
tempat
para dewa kemudian bagian tengah sebagai tempat manusia dan bawah 
sebagai
tempat kekuatan jahat, sedangkan bagian atas dan bawah dibagi lagi 
masing
masing menjadi 3 bagian yang seluruhnya jadi 7 bagian. Bagian tersebut 
adalah :- Lingkungan
 Alun
     alun utarasampai siti Hinggil utara
- Keben 
atau
     kemandungan utara
- Sri 
Manganti
- Pusat 
Kraton
- Kemagangan
- Kemandungan
     Kidul
- Alun 
alun
     selatan sampai siti hinggil selatan
Tata
ruang
 keraton di susun dengan pola konsentrik yaitu :
- Lapisan
 luar,
     disini terdapat Alun alun utara dan selatan dengan masing masing
     antributnya. Alun alun utara dengan Masjid Agung, Pekapalan, 
Pagelaran dan
     pasar yang membentuk catur gatara tunggal. Alun – alun Selatan 
dengan
     Kandang Gajah kepatihan sebagai prasaranan birokrasi dan Benteng 
sebagai
     prasarana militer
- Lapisan
 kedua,
     Siti Hinggil merupakan halaman dengan pelataran yang ditinggikan. 
Ini juga
     terdapat di sisi utara dan selatan. Siti Hinggil utara ada bangsal 
witana
     dan bangsal manguntur tangkil tempat untuk mengadakan upacara 
kenegaraan,
     sedangkan siti hinggil selatan digunakan untuk melihat latihan
     keprajuritan. Bagian terakhir pada lapisan kedua ini adalah supit
     urang/pamengkang yaitu jalan yang melingkari Siti Hinggil.
- Lapisan
 ketiga
     berupa Pelataran Kemandhungan utara dan selatan. Ini merupakan 
ruang
     transisi menuju pusat. Pada pelataran kemandungan utara terdapat 
bangsal
     pancaniti sebagai tempat sultan melakukan pengadilan khusus perkara
 yang
     ditangani raja. Selain itu sebagai ruang tunggu abdi dalem untuk 
menghadap
     raja.
- Lapisan
 ke empat
     terdiri dari Pelataran Sri Manganti dengan bangsal Sri manganti 
sebagai
     ruang tunggu menghadap raja, dibagian ini juga terdapat bangsal 
trajumas
     di utara pelataran kemagangan dan bangsal kemagangan disisi 
selatannya.
- Lapisan
 akhir
     adalah merupakan pusatnya yakni terdapat pelataran kedhaton yang 
terdiri
     dari Tratag, Pendhopo, pringgitan dalem.
sumber : wikipedia


Komentar
Posting Komentar