lili sahara
14612204
2sa04
2.Merupakan satu kesatuan
3. Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup bersama yang menimbulkankebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya.
*tipe masyarakat
-Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
-Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualisme
-Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani.
-Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan
-Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
a). Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).
b) Sebab-sebab Urbanisasi
1.) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
2.) Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
VI 5 UNSUR LINGKUNGAN PERKOTAAN
http://dialdistro.blogspot.com/2012/11/dampak-positif-dan-negatif-menjadi.html
14612204
2sa04
TUGAS VI
MASYARAKAT PERDESAAN DAN MASYARAKAT
PERKOTAAN
1. MASYARAKAT
*Pengertian : sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi
tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
*syarat-syarat menjadi masyarakat
1.Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu
yang relatif lama2.Merupakan satu kesatuan
3. Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup bersama yang menimbulkankebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya.
*tipe masyarakat
- masyarakat
paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
- masyarakat
merdeka, yagn terbagi dalam :
masyarakat nature, yaitu masyarakat
yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yang bertalian dengan
hubungan darah atau keturunan
masyarakat kultur, yaitu masyarakat
yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi,
kongsi perekonomian, gereja dan sebagainya.
II.MASYARAKAT PERKOTAAN
PENGERTIAN : Masyarakat
perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
CIRI-CIRI MASYARAKAT KOTA
- kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
- orang
kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung
pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau
individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan ,
sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya
.
- Jalan
pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan ,
menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada
factor kepentingan daripada factor pribadi.
- pembagian
kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas
yang nyata
- kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari
pada warga desa
- interaksi
yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan
daripaa factor pribadi
- pembagian
waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan
individu
- perubahan-perubahan
sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam
menerima pengaruh dari luar.
III
DESA
PENGERTIAN : Desa
adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat
pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi
,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah),
dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
CIRI-CIRI DESA : Disuatu desa sangat terjangkau fasilitas
seperti rumah sakit, sekolah, apotik atau prasarana dlm hal pendidikan dan
kesehatan maupun teknologi mereka masih mengandalkan dukun atau paranormal dlm
hal kesehatan mungkin hanya puskesmas yang ada di desa tapi itupun belum tentu
ada di setiap daerah. Maupun pendidikan masih kurangnya sarana pendidikan
didesa didlm sutu kecamatan terkadang hanya satu atau dua sekolahan saja,
karena susahnya bantuan masuk dari pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah
di daerah desa dan terkadang jarang guru yang mau mengajar di daerah pedesaan.
CIRI-CIRI
MASYARAKAT PERDESAAN
-Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
-Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualisme
-Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani.
-Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan
-Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
Masyarakat pedesaan selalu memiliki
ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku
keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik
dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian,
dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan
teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.
Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang
kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn
amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai
perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau
anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang
saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama
terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
IV
PERBEDAAN MASYARAKAT PERDESAAN DAN MASYARAKAT KOTA
- Lingkungan Umum dan Orientasi
Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan
kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal
di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda
dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari
realitas alam.
- Pekerjaan atau Mata Pencaharian,
Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak
sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah
pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
- Ukuran Komunitas,
Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
- Kepadatan Penduduk,
Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan
penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan
dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
- Homogenitas dan Heterogenitas,
Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa,
kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa
bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya
penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku,
dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
- Diferensiasi Sosial,
Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg
tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
- Pelapisan Sosial,
Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida
terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida,
kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
CONTOH KASUS :
dalam lapangan pekerjaan, sebagian
besar masyarakat pedesaan lebih tertarik untuk mencari nafkah di kota, karena
di kota lebih luas lapangan kerjanya dari pada di desa, lain halnya masyarakat
kota yang selalu memilih tempat liburan ketika ingin mendinginkan fikiran dan
hati karena padatnya kehidupan di kota kebanyakan memilih berliburan di daerah
- daerah pedesaan.
Analisisis : menurut saya lapangan kerja
yang ada di desa lebih sedikit di bandingkan di kota, karena sekarang di kota
sudah banyak sekali perusahaan yang maju dengan menggunakan teknologi
canggih,wajar saja jika penduduk desa pindah ke kota untuk mencari kerja atau
nafkah untuk hidup mereka karna di kota lebih mudah mencari pekerjaan,apa lagi
jika si pelamar kerja itu berpengalaman dan berpendidikan bagus,sedangkan
penduduk kota yang pergi ke desa itu menurut saya mereka ingin menyegarkan
fikiran mereka setalah lama bekerja di ibu kota yang besar ini,dan mereka pun
mencari tempat berlibur biasanya di pedesaan.
V HUBUNGAN DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah
dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan
yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan,
karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi
kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging
dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis
pekerjaan tertentu dikota.
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa
adalah :a). Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).
b) Sebab-sebab Urbanisasi
1.) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
2.) Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
VI 5 UNSUR LINGKUNGAN PERKOTAAN
- Wisma
: unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat
berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan
kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan
>dapat mengembangkan daerah
perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untu masa
mendatang
>memperbaiki keadaan lingkungan
perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang layak,
dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan
- Karya
: unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota,
karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
- Marga
: unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk
menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya
didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah
lainnya.
- Suka
: unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan,
kebudayaan dan kesenian
- Penyempurna
: unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum
secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan
dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas
kota.
VII
ASPEK POSITIF NEGATIF MASYARAKAT DESA DENGAN KOTA
1. Dampak Positif
Dalam hal ini desalah yang menempati peringkat paling atas dalam kepemilikannya untuk hal yang positif. Diantaranya adalah kebersamaan yang kental diikuti dengan gotong-royong, kepedulian antara tetangga, kerja keras mereka dalam mendapatkan penghidupan, kehidupan sehari-hari mereka yang tenang dan saling menghormati antara sesama. Kadangkala ada yang menyatakan bahwa masyarakat desa lebih malas dibanding masyarakat kota yang terus bekerja keras demi mendapat makan, hal tersebut salah karena sebenarnya masyarakat kotalah yang malas dalam melakukan sesuatu mereka bekerja keras dengan pikiran mereka sehingga tampak lelah dari luar namun kerja keras mereka hanya membuat keterpurukan pikiran mereka dalam bersosialisasi yang selalu menginginkan gampangnya saja sedangkan masyarakat desa setiap waktu selalu bekerja keras dengan tenaga dan pikiran mereka serta belajar bersabar dengan hidup, seperti contoh dalam memanen memerlukan waktu yang panjang untuk dapat memanen hasil bumi dan dibutuhkan kerja keras saat menanamnya serta kesabaran dalam menuainya. Walaupun begitu masyarakat kota juga memiliki hal positif yang dapat dipetik dalam kehidupan mereka, yaitu informasi, pengetahuan, teknologi dan kedinamisan mereka dalam berkembang.
2. Dampak Negatif
Dalam hal kenegatifan suatu komunitas, kotalah yang menempati urutan pertama dalam tingkat kesadaran masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakatnya yang beragam dan kondisi social dari lingkungan kota itu sendiri, dengan berbagai pengaruh yang berasal dari berbagai sumber serta bidang yang menyertainya. Sisi negative dari kota dapat dilihat dari kebersamaan masyarakatnya yang kurang dan biasanya akan tercipta kelompok-kelompok tertentu yang memiliki perbedaan pandangan, kepedulian yang makin berkurang diantara sesama juga merupakan salah satu hal yang seharusnya perlu dihindari. Hal-hal tersebutlah yang biasanya akan menyebabkan pertikaian diantara kelompok tertentu dengan mengrsampingkan norma-norma yang ada. Sedangkan di pedesaan hal negative yang dapat terlihat adalah masyarakat desa yang kurang dalam mendapat informasi actual dan disusul dengan keterlambatan mereka dalam menerima informasi karena kondisi wilayah atau geografis desa mereka, serta pemahaman mereka mengenai hal baru yang ada di dunia.
Catatan secara keseluruhan, walau masing-masing kota dan desa memiliki kelemahan dan kelebihan namun itu semua manusia yang menentukan, menetapkan filosofi apa yang akan manusia gunakan dalam kehidupan dan menjalaninya dengan hati.
Dalam hal ini desalah yang menempati peringkat paling atas dalam kepemilikannya untuk hal yang positif. Diantaranya adalah kebersamaan yang kental diikuti dengan gotong-royong, kepedulian antara tetangga, kerja keras mereka dalam mendapatkan penghidupan, kehidupan sehari-hari mereka yang tenang dan saling menghormati antara sesama. Kadangkala ada yang menyatakan bahwa masyarakat desa lebih malas dibanding masyarakat kota yang terus bekerja keras demi mendapat makan, hal tersebut salah karena sebenarnya masyarakat kotalah yang malas dalam melakukan sesuatu mereka bekerja keras dengan pikiran mereka sehingga tampak lelah dari luar namun kerja keras mereka hanya membuat keterpurukan pikiran mereka dalam bersosialisasi yang selalu menginginkan gampangnya saja sedangkan masyarakat desa setiap waktu selalu bekerja keras dengan tenaga dan pikiran mereka serta belajar bersabar dengan hidup, seperti contoh dalam memanen memerlukan waktu yang panjang untuk dapat memanen hasil bumi dan dibutuhkan kerja keras saat menanamnya serta kesabaran dalam menuainya. Walaupun begitu masyarakat kota juga memiliki hal positif yang dapat dipetik dalam kehidupan mereka, yaitu informasi, pengetahuan, teknologi dan kedinamisan mereka dalam berkembang.
2. Dampak Negatif
Dalam hal kenegatifan suatu komunitas, kotalah yang menempati urutan pertama dalam tingkat kesadaran masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakatnya yang beragam dan kondisi social dari lingkungan kota itu sendiri, dengan berbagai pengaruh yang berasal dari berbagai sumber serta bidang yang menyertainya. Sisi negative dari kota dapat dilihat dari kebersamaan masyarakatnya yang kurang dan biasanya akan tercipta kelompok-kelompok tertentu yang memiliki perbedaan pandangan, kepedulian yang makin berkurang diantara sesama juga merupakan salah satu hal yang seharusnya perlu dihindari. Hal-hal tersebutlah yang biasanya akan menyebabkan pertikaian diantara kelompok tertentu dengan mengrsampingkan norma-norma yang ada. Sedangkan di pedesaan hal negative yang dapat terlihat adalah masyarakat desa yang kurang dalam mendapat informasi actual dan disusul dengan keterlambatan mereka dalam menerima informasi karena kondisi wilayah atau geografis desa mereka, serta pemahaman mereka mengenai hal baru yang ada di dunia.
Catatan secara keseluruhan, walau masing-masing kota dan desa memiliki kelemahan dan kelebihan namun itu semua manusia yang menentukan, menetapkan filosofi apa yang akan manusia gunakan dalam kehidupan dan menjalaninya dengan hati.
http://anwarabdi.wordpress.com/2013/05/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
http://dialdistro.blogspot.com/2012/11/dampak-positif-dan-negatif-menjadi.html
Komentar
Posting Komentar